Beijing | China | RumahGadang.News | JSCgroupmedia ~ Produsen robot pelayan restoran, Shanghai Qinglang Intelligent Technology Co., Ltd bukan hanya ekspor produk, melainkan buka cabang di Eropa dan Amerika Serikat.
Dilansir dari 海外网 Kamis (9/2/2023), itu dilakukan Shanghai Qinglang Intelligent Technology pada tahun 2022, Tapi tidak dijelaskan volume produksi di sana.
Di banyak restoran di Shanghai, pelayannya robot. Mereka bergerak lincah di antara meja-meja melayani pengunjung restoran. Gerakan mereka satu meter per detik. Sangat cepat. Tapi juga akurat.
Menurut International Data Corporation (IDC), pada 2021 robot produksi Shanghai Qinglang Intelligent Technology Co., Ltd. menguasai sekitar 49% pasar robot layanan makanan di Tiongkok. Itu peringkat pertama di Tiongkok, bahkan di dunia.
Untuk mempercepat ekspansi, pada 2022 Shanghai Qinglang Intelligent Technology Co., Ltd., mendirikan badan hukum lokal di Amerika Serikat, Uni Emirat Arab, dan Belanda.
Bersama dengan cabang Jepang, Korea, dan Hong Kong yang didirikan pada tahun 2021, Shanghai Qinglang Intelligent Technology Co., Ltd., telah memiliki cabang di sejumlah negara dan wilayah di luar Tiongkok.
Alasan utama untuk mengalihkan perhatian ke pasar luar negeri adalah cakupan yang luas untuk pengembangan.
Perkiraan dari Chinese Institute of Electronics dan lainnya menunjukkan bahwa pasar robot servis untuk industri selain ritel, seperti perawatan kesehatan dan pendidikan, akan mencapai US$25 miliar (sekitar Rp56 triliun) pada tahun 2023, 15% lebih tinggi daripada perkiraan tahun 2022.
Sensor yang dipasang pada robot pengantaran makanan Shanghai Qinglang Intelligent Technology Co., Ltd., peka terhadap rintangan dan dapat membawa hingga 40kg sekaligus, sehingga membantu pelanggan memangkas biaya dengan mengurangi jumlah orang yang dipekerjakan.
Robot tersebut dibanderol dengan harga sekitar US$10.000 hingga US$30.000 (sekitar Rp23,4 juta hingga Rp67 juta) per unit, yang lebih rendah dari harga produk pesaing dari Jepang, Eropa, dan Amerika.
Wan Bin (万彬), Kepala Operasi perusahaan mengatakan, “Tiongkok memiliki rantai pasokan manufaktur yang mapan dan mampu mendapatkan komponen dengan biaya rendah. Produksi massal dapat membantu menekan biaya produksi. | RumahGadang.News | Bolong | Sifah | Lupita | Djono |
Comment